Jumat, 13 Januari 2012

Janganlah kita saling menghakimi

“Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!”
(Roma 14 : 13)

Saat menjelang malam, di tepi pantai, terlihat para nelayan sedang
menangkap kepiting yang baru keluar dari sarang.
Setelah ditangkap, biasanya mereka akan memasukkan semua kepiting hasil tangkapan mereka kedalam sebuah baskom terbuka.
Baskom itu tidak perlu ditutup karena ada sebuah kebiasaan kepiting yang menarik, yang membuat para nelayan tidak perlu susah-susah mencari tutup untuk baskom itu.
Memang kepiting yang ditangkap itu akan berusaha keluar dengan menggunakan capit-capitnya, tapi jika ada seekor kepiting yang nyaris meloloskan diri keluar dari baskom, maka kepiting yang lain pasti akan berusaha juga menariknya
kembali ke dasar baskom.
Begitulah seterusnya, hingga tidak ada seekor kepitingpun yang berhasil kabur dari baskom, jadi para nelayan tidak
membutuhkan penutup untuk mencegah kepiting keluar dari baskom.

Satu hal yang bisa kita pelajari adalah ‘Selalu sibuk merintangi orang lain yang akan menuju sukses sehingga lupa berusaha untuk memajukan diri sendiri’; telah menjadi batu sandungan terhadap orang lain.

Seharusnya manusia tidak perlu cemas dengan keberhasilan orang lain, tidak perlu menyimpan iri hati apalagi bertindak untuk menghalangi
teman atau orang lain saat mereka maju. Bahkan, sedapat mungkin, kita harus membantu saudara yang sedang dalam kesusahan.
Daripada pusing memikirkan hal negatif untuk menjatuhkan orang lain, lebih baik kita membantu dan menguatkan mereka yang terpuruk, untuk dapat berdiri kembali.

Kiranya sukacita dari Tuhan yang melampaui akal pikiran, memenuhi
hati kita saat kita membantu sesama, bersatu untuk bertumbuh dan
percayalah upah dari sorga telah tersedia untuk kita.


Tidak ada komentar: