dan pikiran negatif yang dihabiskan untuk memikirkan hal yang tak dapat diubah. Paulus sadar hal ini. Jika ia menghabiskan energi untuk memikirkan kesalahannya pada masa lalu, ia takkan dapat melayani dengan baik. Ia terlibat dalam pembunuhan Stefanus. Ia penganiaya jemaat. Sampai tua ia masih sadar akan dosa-dosanya (1 Timotius 1:16). Namun Paulus tahu, ia tak mungkin mengubah masa lalu. Maka, ia melupakan masa lalu dan mengarahkan diri ke masa depan.
Pernahkah Anda menyesalkan kesalahan pada masa lalu, menghabiskan energi dengan pemikiran “seandainya ini” atau “itu”? Anda tak perlu terus memikirkan “senar putus”. Seribu “seandainya” bisa dibuat dalam situasi-situasi demikian. Namun, pemborosan energi ini tak akan mengubah apa pun. Masa lalu tidak mungkin diubah. Jadi, jangan boroskan energi, lebih baik kita pakai kekuatan dan waktu yang masih ada untuk memainkan senar yang masih utuh.
JANGAN HIDUP PADA MASA LALU
ARAHKAN HIDUP DAN WAKTU PADA APA YANG MASIH BISA DIUBAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar